Pertama, piramida kuno Mesir terbuat dari tumpukan sekitar 3 juta batu kapur dengan berat rata-rata sekitar 2.5 ton. Pembangunan Piramida Khufu atau Piramida Agung Giza menghabiskan waktu sekitar 20 tahun, jika waktu kerjanya dihitung 12 jam per hari secara berturut-turut, maka diperlukan waktu setiap 2.5 menit untuk menumpuk batu seberat 2.5 ton itu.
Di masa Mesir kuno, meskipun menggerakkan semua tenaga kerjanya sekalipun juga sangat sulit membangun salah satu Piramida di antaranya. Sementara Piramida itu sendiri terkait dengan astronomi dan pengetahuan fisika yang masih sangat terbelakang bagi orang-orang Mesir Kala itu
Kedua, di bagian dalam piramida itu dianggap sebagai bagian dari interior makam, dan untuk menahan bobot piramida itu sendiri, menggunakan 43 granit yang beratnya rata-rata 60 ton, menumpuk lapisan atap makam yang terdiri dari 5 tingkat. Lalu, bagaimana mereka memindahkan batu yang begitu banyak dan berat ke ketinggian kemudian baru membangun Piramida ?
Sejumlah besar petunjuk saat ini menunjukkan bahwa piramida itu dibangun oleh manusia prasejarah. Bangsa Mesir Kuno meminjam struktur Piramida Agung, kemudian meniru beberapa piramida kecil untuk menyimpan barang-barang.
Lalu, bagaimana orang Mesir membangun piramida itu? Para ilmuwan yakin mereka telah menemukan jawabannya.
Dalam rangka membangun piramida, bangsa Mesir kuno harus melalui padang pasir untuk mendatangkan batu raksasa dan patung batu. Oleh karena itu, bangsa Mesir kuno menempatkan benda-benda ini pada kereta luncur kemudian ditarik oleh pekerja. Sebuah fresco (lukisan dinding) dari makam gubernur Mesir Kuno, Djehutihotep, menunjukkan, sebuah patung batu raksasa sedang diangkut oleh kereta luncur, sementara orang yang berdiri di depan kereta luncur menuangkan air untuk membasahi pasir.
Para fisikawan dari organisasi FOM University of Amsterdam, Belanda menemukan bahwa orang Mesir kuno menggunakan cara yang sangat cerdas untuk mengangkut batu raksasa piramida yang berat. Orang-orang Mesir kuno membasahi pasirnya. Jika proporsi air itu sesuai, maka mereka bisa menghemat setengah tenaga kerja.
Hasil percobaan simulasi para Fisikawan menemukan, tenaga yang dibutuhkan untuk memindahkan batuan di atas pasir keras setara dengan di atas pasir basah. Mereka juga menggunakan sebuah galvanometer untuk menentukan penguatan kekuatan pasir.
Percobaan juga menunjukkan bahwa tingkat kekerasan pasir dan tenaga yang diperlukan berbanding terbalik. Ketika air meresap ke dalam pasir, pipa kapiler naik, tetesan air ini saling menyatu dengan butiran pasir. Di bawah keikutsertaan air dalam perbandingan tertentu, pasir basah menunjukkan tingkat kekerasannya 2 kali lebih keras dari pasir kering. Pada saat demikian, kereta luncur lebih mudah digerakkan, sebab pasir basah tidak akan seperti pasir kering yang menumpuk di batuan saat ditarik.
Para ilmuwan menemukan bahwa dalam pembangunan piramida menyiratkan astronomi, matematika, ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya, menunjukkan adanya peradaban misterius yang lebih kuno.
0 Response to "Para Ilmuwan Menemukan Metode Piramida Dibangun"
Posting Komentar